Agustus 2012 - Hallo sahabat
Distributor Bumbu Tabur Snack, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Agustus 2012, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Cara Menguji Makanan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Apakah Anda Tahu Kenikmatan Rasa Bumbu Tabur?link :
Apakah Anda Tahu Kenikmatan Rasa Bumbu Tabur?
Baca juga
Agustus 2012
Cipta
Rasa Karsa, sebuah istilah yg pernah dimunculkan di negara kita . Juga pernah dilontarkan oleh Founding Father Negara Indonesia, Soekarno, bahwa sebagai Manusia Indonesia Seutuhnya dalam berkehidupan haruslah Selaras, Serasi dan Seimbang (3S) antara Cipta, Rasa dan Karsa. Juga hal ini pernah diajarkan oleh bapak guru kita sejak saya masih di SMP, sekitar tahun 1976-1978 dalam mata pelajaran Civic. Waktu itu saya telan pelajaran itu sebagai hapalan belaka, yg sudah barang tentu tak mengetahui apa makna hakekat yg terkandung didalamnya.
Namun pada jaman sekarang istilah ini telah menjadi istilah biasa saja bahkan ketenarannya dikalahkan dengan istilah-istilah gaul anak muda. Atau bahkan hilang ditelan oleh jaman, menjadi hilang apa makna hakekat yg terkandung yg seharusnya dipahami apa hakekat didalam istilah itu. Memang sulit untuk dipahami, karena istilah ini sebenarnya berkenaan dengan esensi manusia itu sendiri. yg saya maksud sebagai esensi manusia dalam hal esensi yg bersifat kasat mata.
Dalam penjabarannya, istilah ini banyak dikait-kaitkan dengan istilah-istilah yg ada dalam Agama-agama dimuka bumi ini. Pembahasan dijabarkan sesuai dengan kitab-kitab agama, namun sangat jarang dikaitkan keberadanaannya dalam esensi jatidiri manusia itu sendiri yg didasarkan pada fakta nyata didalam kehidupan sehari-hari. Atau bahkan hanya terjebak dengan istilah-istilah saja, tak pernah menyentuh dimana keberadaanya, bagaimana proses terjadinya, apa hubungan diantara ketiga istilah tersebut, serta apa peranannya dalam jati diri manusia, dan lain sebagainya, sehingga ujung-ujungnya akan mengaburkan istilah itu sendiri.
Istilah Cipta Rasa Karsa, merupakan istilah yg sederhana terkesan jadul, dan enggan untuk dibahas tentang apa sebenarnya sebagai perwujudannya. Perwujudan yg dimaksud bukan suatu perwujudan dalam bentuk nyata, melainkan keberadaannya dalam bentuk penomena-penomena yg nyata adanya yg bisa dirasakan keberadaannya.
Keberadaan bulan dimalam hari, tak akan tampak nyata perwujudannya, tanpa adanya sinar matahari yg menyinari bulan. Namun dalam penomena bulan terlihat dimalam hari, sekaligus sebagai perwujudan adanya Matahari dan Bulan dalam bentuk perwujudan sebagai penomena, tak dalam artian perwujudan fisik. Begitulah kira-kira perwujudan dari Cipta Rasa dan Karsa.
Terkait istilah Cipta, Rasa, Karsa dimana keberadaannya ada dalam jatidiri manusia, berikut ini saya kutip dari berbagai sumber yg menjelaskan apa pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia ialah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia ialah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia ialah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia ialah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
ABINENO J. I
Manusia ialah “tubuh yg berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yg berada atau yg terbungkus dalam tubuh yg fana”
UPANISADS
Manusia ialah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik
SOKRATES
Manusia ialah mahluk hidup berkaki dua yg tak berbulu dengan kuku datar dan lebar
KEES BERTENS
Manusia ialah suatu mahluk yg terdiri dari 2 unsur yg kesatuannya tak dinyatakan
I WAYAN WATRA
Manusia ialah mahluk yg dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia ialah mahluk yg paling mulia, manusia ialah mahluk yg berfikir, dan manusia ialah mahluk yg memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
Dalam setiap perjalanan hidup manusia, sebenarnya didorong oleh tiga kekuatan nyata yg diapat kita rasakan yg disebut dengan Cipta, Rasa dan Karsa. Oleh karena itu kita perlu mengenalnya terlebih dahulu melalui proses penggalian jati-diri dari berbagai hal dan cara.
Cipta
Cipta bisa diartikan sebuah proses pengupayaan untuk mewujudkan sesuatu yg belum ada menjadi nyata. Cipta pada dasarnya sebuah kekuatan pada diri “Manusia” terhadap segala sesuatu yg bersifat untuk mewujudkan sesuatu menjadi nyata. Cipta memiliki kekuatan tersendiri atau independent atau merupakan inner power yg Tuhan YME berikan kepada manusia sebagai pembeda dari mahluk-mahluk lainnya. Dengan demikian bisa merupakan sebuah kekuatan yg bisa berjalan sendiri karena merupakan energi. Cipta pada dasarnya secara lihiriyah (bisa diraba) bersemayam dalam otak manusia, dalam kepala manusia dengan segala perangkatnya berupa sensor-sensor motorik yaitu: mata, telinga, hidung dan mulut. Melalui keempat pintu inilah bisa mempengaruhi proses penciptaan yg dilakukan manusia, menuju kepada proses penciptaan yg baik maupun yg buruk. Sebenarnya selain ada dalam otak manusia, cipta bisa juga berada ditempat lainnya, sudah barang tentu ada pada bagian-bagian pada diri manusia bersifat kasat mata.
Rasa
Rasa secara arti kata merupakan hasil atau tanggapan dari sistem sensorik yg bisa merasakan sebuah kondisi-kondisi tertentu baik secara fisik maupun non-fisik. Hasil tanggapan merupakan sebuah nilai-nilai empirik yg kemudian dinyatakan secara visual, ucapan, perbuatan dan lain sebagainya. Sebagai contoh, pada saat manusia merasakan hawa dingin pegunungan disaat berkemah, karena tak biasanya sedingin ditempat tinggalnya, setelah merasakan akan menghasilkan sebuah tata-nilai secara empirik baik secara visual, ucapan ataupun perbuatan. Demikian pula bila merasakan sedapnya makanan, maka akan timbul sebuah reaksi yg merupakan rasa dengan nilai empirik yg berbeda antara manusia-manusia lainnya, walaupun merasakan resep makanan yg sama. Muncullah keberagaman penbisa yg juga merupakan rasa sebagai reaksi atau tanggapan dari masakan yg dirasakan, muncullah suka, biasa, amat suka, favorit. Disinilah letak keberagaman manusia, sehingga muncullah yg namanya rasa secara nisbi atau relatif dan rasa secara hakiki.
Karsa
Karsa secara arti kata bisa diartikan sebagai kehendak yg ada pada diri “Manusia”, juga merupakan sebuah kekuatan tersendiri yg Tuhan YME berikan kepada manusia sebagai pembeda dari mahluk-maluk ciptaNya yg lain. Karsa sangat lekat sekali dengan kaitan proses untuk bergerak, beraktifitas atau bereaksi untuk berupaya mewujudkannya. Salah satu contoh bila perut kita “terasa” lapar, yg merupakan hasil dari merasakan dari sensor-sensor motorik, maka akan bisa berlanjut menjadi “Karsa” secara langsung tanpa didahului oleh “Cipta”. Bergerak langsung ingin mewujudkannya dengan segala cara mulai dari yg baik, sampai dengan terjerumus menjadi hal-hal yg tak baik. Sekali lagi “baik” juga sebagai hasil dari perwujudan “Rasa” yg juga sangat-sangat relatif penilaiannya.
Bapak Pendiri Bangsa Indonesia yg juga soko guru bangsa pernah diucapkan bahwa untuk menjadi manusia indonesia seutuhnya haruslah Selaras, Serasi dan Seimbang antara “Cipta”, “Rasa” dan “Karsa”, sehingga bisa mewujudkan kekuatan yg sangat dahyat guna “Memayu Hayuning Buwana”.
Sekian dulu posting saya, dilain kesempatan akan diposting juga ulasan tentang kenyataan hidup yg berkenaan dengan topik ini.
Tertarik mencoba sensasi rasa
bumbu tabur ini? tak perlu lama
lama lagi, kini kita bisa melayani segala pemesanan dari dalam kota
maupun luarkota yang tetunya kia juga bekerjasama dengan pihak pihak
ekspedisi. Tunggu apalagi, segera putuskan untuk segera mendapatkan
produk
bumbu tabur ini. Berikut kami sediakan Info mengenai peluang bisnis
Bumbu Tabur rumahan dan aneka camilan lain bisa anda klik
DISINI