Sabtu, 06 Agustus 2011

Tips Membuat Bumbu Tabur Sehari Hari

Tips Membuat Bumbu Tabur Sehari Hari - Hallo sahabat Distributor Bumbu Tabur Snack, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tips Membuat Bumbu Tabur Sehari Hari, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan kenapa harus bumbu tabur ?, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tips Membuat Bumbu Tabur Sehari Hari
link : Tips Membuat Bumbu Tabur Sehari Hari

Baca juga


Tips Membuat Bumbu Tabur Sehari Hari

Apa jadinya kalau masakan tampa bumbu? atau berbumbu namun tak pas takaranya?. Sudah tentu masakan akan menjadi hambar dan cita rasa yang terbentuk tak sesuai dengan yang kita inginkan. Karenanya kenali jenis dan kegunaanya.

Begitu penting arti sebuah bumbu pada masakan, sampai-sampai ada ungkapan “bila ingin di sayang suami manjakan lidahnya” atau “bagaikan sayur tanpa garam”. Ungkapan ini menggambarkan kalau bumbu sudah menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan sejarah-pun mencatat, kolonialisme Belkamu selama tiga setengah abad juga dipicu keinginannya memonopoli bumbu dan rempah-rempah. Sebelumnya, pada awal abad –16, Indonesia bagian Timur khususnya daerah Maluku dan Ambon sudah lebih dulu di kuasai Portugis, ini pun dikarenakan kekayaan rempah-rempah yang melimpah.
Bumbu dan rempah-rempah mempunyai peranan penting dalam pengolahan makanan. Bahan ini berfungsi untuk menambahkan warna, rasa dan aroma yang sedap pada masakan. Walaupun bahanya sama dengan formulasi bumbu yang berbeda maka akan di hasilkan cita rasa masakan berbeda pula. Dalam dunia kuliner, bumbu dan rempah-rempah digolongkan menjadi beberapa macam.
Kategori pertama ialah golongan bumbu basah, di dalamnya termasuk kunyit, kencur, temu kunci, jahe, serai, bawang-bawangan, cabai, daun bawang dll.
Golongan kedua ialah bumbu kering, diantaranya kayu manis, lada, pala, jinten, kapulaga, ketumbar, cengkeh dll.
Terakhir ialah bumbu buatan, seperti garam, cuka, MSG, terasi, aneka kecap, aneka saus dan essens.

Bumbu Dasar
Selain kategori di atas, masih ada tiga bumbu dasar yaitu bumbu dasar merah, kuning dan putih. Bumbu dasar ini sangat memudahkan kita di dalam memasak karena dari ke tiga bumbu ini dapat di kembangan menjadi beragam jenis bumbu masakan.

Ragam Bumbu Basah Aneka Asam.
Banyak sekali jenis asam yang dipakai pada masakan nusantara. Seperti di dapur Sumatra sering dipakai Asam Gelugur. Asam ini di peroleh dari sejenis jeruk keprok yang di iris tipis kemudian di jemur sampai kering. Kegunaan bumbu ini menambahkan rasa dan aroma asam pada masakan tanpa membuat masakan menjadi keruh. Dapur Jawa lain lagi, masyarakat Jawa lebih familier dengan asam Jawa baik kondisi segar maupun sudah diperam. langkah penggunaanya dengan mencairkan terlebih dahulu, dari air seduhan ini kemudian ditambahkan pada masakan untuk mendapatkan rasa asam segar. bila kamu kesulitan mencari asam jawa, asam Kandis dan asam Sunti bisa menjadi gantinya. Keduanya sama fungsinya yaitu menambahkan citarasa asam namun beda asal. Asam sunti diperoleh dari belimbing wuluh sedangkan asam kandis dari kulit buah jeruk yang dikeringkan.

Bumbu Daun. Banyak sekali daun-daunan yang dipakai sebagai bumbu. Orang Manado memakai daun jintan segar pada masakan dari ikan. Daun ini dapat mengurangi aroma amis. Penggunaanya bisa di iris halus maupun dibiarkan utuh. Dapur Sumatra lain lagi, kuliner Sumatra banyak memakai daun salam koja/daun kari dan daun kunyit. Daun ini biasanya di tambahkan pada hidangan gulai, kari maupun hidangan-hidangan berkuah santan. Sedangkan yang satu ini kita sudah tak asing lagi, hidangan pepes dan bakar terasa kurang pas tanpa kehadiran daun kemangi sebagai salah satu bumbu populernya. Sedangkan untuk hidangan seafood, oriental soup dan tumis-tumisan lebih cocok bila memakai taburan daun ketumbar, aroma harum populer dari daun ketumbar dapat mengurangi bau amis dari ikan dan daging. Daun jeruk purut juga salah satu jenis bumbu yang sering dipakai pada dapur Indonesia.

Bumbu dari Umbi Semu/Rimpang. Jahe, kunyit, kencur, temu kunci, temu mangga, dan lengkuas ialah bumbu yang termasuk kategori ini. Jahe banyak sekali di gunakan di dalam masakan, aromanya populer dan aromanya sedikit pedas dapat menggugah napsu makan. Untuk hidangan berkuah seperti gulai, kari, dan pindang akan semakin lezat dan menarik warnanya bila ditambahkan dengan kunyit. Selain itu kunyit juga dapat mengurangi aroma tajam dan amis dari bahan makanan hewani. Sayur bening seperti sayur bayam terasa lebih segar dan pas aromanya bila di tambahkan beberapa potong temu kunci. Sedangkan hidangan Sunda seperti karedok, terancam, gudangan dan urapan taste-nya lebih terasa segar bila di dalam bumbunya di tambahkan beberapa ruas kencur. Fungsi laos lain lagi pada masakan, bumbu ini memiliki Aroma segar dan sangat cocok bila di tambahkan pada hidangan dari ayam, pindang dan masakan berkuah santan. Sedangkan masakan laksa akan terasa ada sesuatu yang kurang aromanya bila tanpa menambahkan temu mangga, salah satu ciri populer bumbunya.

Keluarga Bawang. Keluarga bawang banyak sekali ragamnya, namun yang lazim dipakai sebagai bumbu ialah bawang putih. bawang merah, bawang bombay, bawang lanang/laki, dan bawang batak atau lokio. kamu tentu sudah sangat akrab dengan bawang putih dan bawang merah yang berfungsi menambahkan kombinasi rasa dan aroma harum sekaligus gurih pada masakan. Untuk menambahkan cita rasa lebih ringan pada hidangan, sebaiknya memakai bawang bombay. Di dapur Sumatra banyak dipakai bawang Batak atau Lokio. Bawang ini menambahkan cita rasa lembut namun aromanya tajam, sangat cocok untuk masakan seafood dan chinesefood. Untuk pelengkap acar atau pickle, bawang laki paling cocok. Bentuknya butiran kecil dan aromanya tak terlalu tajam, terasa pas sebagai pelengkap hidangan. Aneka Jeruk. Aroma dan rasa harum segar pada hidangan dapat diperoleh dengan menambahkan beberapa sendok teh air jeruk. Jeruk lemon, lemon cui/lemon cina, jeruk limau, dan jeruk nipis termasuk beberapa varietas jeruk yang biasa dipakai sebagai bumbu masakan. Saus salad dan kuah soto terasa lebih pas dengan menambahkan air jeruk nipis. Untuk kue-kue seperti bika ambon dan beberapa jenis cake, akan lebih harum aromanya bila ditambahkan parutan kulit jeruk purut. Bagian jeruk yang dipakai ialah kulit bagian luar karena daging buahnya sedikit mengandung air.

Bumbu Kering Bumbu kering kebanyakan dipakai dalam bentuk halus, namun demikian ada juga yang dipakai dalam bentuk utuh atau butiran. Adas, jinten, ketumbar, pala, lada dan klabet lebih banyak dipakai dalam bentuk bubuk. Sedangkan kayu manis, kayu secang, cengkeh dan pekak lebih sering dipakai dalam bentuk utuh. Seperti halnya bumbu basah, bumbu kering juga berfungsi sama pada masakan yaitu menambahkan rasa dan aroma tertentu sesuai kebutuhan resep, selain dapat mengurangi aroma amis dari bahan makanan hewani. Seperti adas, jinten, klabet, kemiri dan ketumbar lebih banyak dipakai pada hidangan daging, ikan atau lauk pauk berkuah santan atau kaldu, contohnya gulai, kari, opor, soto dll. Pala, cengkeh, dan kayu manis, biasanya lebih pas ditambahkan pada hidangan manis seperti aneka kue, cake, pudding dan minuman. Sedangkan kapulaga, jinten, dan adas lebih banyak dipakai pada masakan Timur Tengah, seperti pada masakan kari, pacri, kebab dan nasi briani.

Continental Spice Selain memakai rempah-rempah dari negeri sendiri, dapur kita juga sudah banyak memakai bumbu dari Benua Eropa atau lazim disebut dengan Continental Spice. Beberapa diantaranya seperti thyme, bay leaf, sage, rosemary,basil, tarragon, peterseli dll. Thyme, peterseli dan bay leaf banyak dipakai pada hidangan berkuah kaldu atau soup. Oregano dan basil lebih populer di dapur Italia, tak pas aromanya bila menyantap pasta atau pizza tanpa cita rasa kedua spice ini. Sedangkan hidangan seperti salad, desert dan olahan seafood terasa pas di lidah bila di beri flavoring dan garnishing dengan daun dill atau mint. Saat ini continental spice sudah banyak dibudidayakan oleh para petani kita sehingga dapat dijumpai dalam bentuk segar. Namun demikian bila tak tersedia, bentuk kering dalam kemasan bisa diperoleh di pasar swalayan terkemuka. Bumbu Buatan Teknologi makanan berkembang begitu cepat. Tentunya tak terlepas dari pola hidup masyarakat yang ingin serba cepat dan praktis. Keinginan konsumen ini direspon oleh para produsen bumbu masakan. Beragam bumbu instant banyak dijumpai di pasaran. Mulai dari penyedap seperti MSG, aneka saus, aneka kecap, cuka, essence, bumbu instant dll. Bumbu buatan tersebut sudah siap pakai sehingga kita tinggal memakaiya sesuai kebutuhan resep masakan. Hal yang perlu diperhatikan bila memakai bumbu buatan ialah memperhatikan tanggal kedaluarsanya. Gunakan secukupnya mengingat bumbu buatan biasanya sudah ditambah dengan bahan pengawet, pewarna dan pemberi rasa yang akan berdampak buruk bagi kesehatan. Biasakan membeli bumbu buatan kemasan yang terkecil, mengingat penggunaan bumbu biasanya dalam jumlah kecil dan tak tahan disimpan dalam jangka waktu lama.

3 Macam Bumbu Dasar bila kita amati masakan Indonesia yang sangat beragam itu mempunyai kesamaan dalam hal bumbu. Selangkah garis besar bumbu pada masakan dapat digolongkan menjadi tiga bumbu dasar, yaitu bumbu dasar merah, putih dan kuning. Dari bumbu dasar ini dapat dikembangkan menjadi beragam jenis masakan. Seperti bumbu dasar putih dapat dipakai pada masakan ase lidah, gudeg, terik daging, sayur bobor, tempe bacem dan opor ayam. Bumbu dasar merah lain lagi, pengnggunaan bumbu dasar merah pada masakan biasanya untuk bumbu sambal goreng, rendang, kering tempe, pepes, sambal bajak, aneka gulai, ayam bumbu rujak, telur balado dll. Sedangkan bumbu dasar kuning dapat dikembangkan menjadi bumbu kari, acar kuning, pesmol ikan, nasi kuning, terik daging, aneka pepes, ayam goreng dll. tak ada salahnya bila ada waktu senggang kamu membuat ketiga bumbu dasar ini. Masukan di dalam botol yang tertutup rapat dan simpan di dalam almari pendingin. Sewaktu diperlukan, kamu tinggal menambahkan beberapa jenis bumbu sesuai kebutuhan resep masakan yang akan dibuat. Praktis dan efisien bukan?! Bumbu Dasar Merah. Bahan yang diperlukan, 10 buah cabai merah, 5 butir kemiri, 9 siung bawang merah, 5 siung bawang putih, 1 sdt lada butir, 1 sdt ketumbar, 1 sdt terasi, 1 sdt gula pasir, 1 sdt garam dan 4 sdm minyak goreng. langkah membuatnya, semua bumbu dihaluskan sampai halus kemudian ditumis sampai harum dan matang. Bumbu Dasar Kuning. Bahan-bahannya: 10 siung bawang merah, 6 siung bawang putih, 7 butir kemiri, 1 sdt lada butir, 2 cm kunyit, 1 sdt garam dan 3 sdm minyak goreng. Haluskan semua bumbu dan tumis sampai harum. Simpan di botol yang tertutup rapat dan masukan ke lemari pendingin. Bumbu Dasar Putih. Bahan yang diperlukan, 11 butir bawang merah, 6 siung bawang putih, 7 butir kemiri, 1 sdt lada butir, ½ sdm ketumbar, 1 sdt gula pasir, 1 sdt terasi, 1 sdt garam dan 3 sdm minyak goreng. langkah membuatnya, panaskan minyak dan tumis semua bumbu yang sudah di haluskan sampai harum. Bumbu siap dipakai. (Budi Sutomo)

Tips Memilih dan Menyimpan Bumbu
• bila memebeli bumbu segar seperti jahe, kunir, bawang, kecur dll, pilih yang masih segar, utuh dan tak ada bercak putih. bercak ini biasanya dari khapang atau jamur yang menjadikan bumbu berbau dan membusuk bila disimpan lama.
• Bumbu basah dapat bertahan 1 – 2 bulan bila sebelum di simpan terlebih dahulu di cuci bersih, kemas dalam plastik atau tempat kedap udara dan masukan dalam freezer.
• Bumbu kering mudah kehilangan aroma bila di simpan lama, beli seperlunya dan simpan di wadah yang tertutup rapat dan kedap udara agar aroma populer bumbu tak hilang.
• Bila kamu membeli bumbu kering dalam bentuk bubuk, belilah kemasan terkecil agar tak cepat rusak mengingat bumbu ini tak setiap hari dipakai.
• Untuk bumbu buatan atau bumbu instant, pilih merek yang sudah terdaftar Dirjen POM, perhatikan tanggal kedaluarsanya dan selalu membeli kemasan yang terkecil.
• Biasakan menutup rapat kembali kemasan bumbu setelah pemakaian. Kontaminasi mikroba sangat mungkin terjadi pada bumbu instant, terutama bumbu yang kandungan airnya tinggi seperti saus, tauco, kecap dll. (Budi Sutomo)

MENGENAL BUMBU DAPUR KONTNENTAL

Banyaknya bumbu dapur di pasaran sering kali membuat kaum ibu bingung, apalagi dengan bumbu asing yang jarang dipakai. Seperti Oregano, Thyme, Bay leaf dan Basil, bumbu kontinental yang sepintas hampir mirip, baik aroma, fungsi maupun kenampakannya. Agar kamu tak keliru memilih bumbu, simak ulasan aneka herbs dari dapur mancanegara berikut.

Bay Leaf (Lourus nobilis) Sepintas aroma dan bentuk bay leaf hampir sama dengan daun salam. Tanaman asli Mediteranian ini banyak dipakai untuk mengharumkan kaldu, menambahkan rasa pada saus main course dan meningkatkan citarasa pada olahan daging, unggas, ikan, sayuran dan kacang-kacangan. Dijual dalam bentuk segar, kering dan serbuk.

Basil (Ocimum basilicum) Daun basil banyak dipakai pada masakan Eropa dan sebagian negara Asia seperti Thailand, Vietnam dan Laos. Aromanya mirip dengan daun kemangi. Biasanya ditambahkan pada olahan ikan, keju, telur, salad dan sayuran. Selain melezatkan masakan, tanaman asal India ini juga bermanfaat untuk mengatasi problem pencernaan, insomnia, antiseptik dan tonik.

Dill (Anethum graveolens) Aroma dan rasa daun dill yang populer dapat menghilangkan aroma amis pada olahan seafood. Tanaman yang diduga berasal dari Eropa Selatan dan Asia Barat ini cocok ditambahkan pada sop, aneka saus salad, acar dan olahan kentang. Dill lebih banyak dipakai dalam kondisi segar. Agar hasil maksimal, tambahkan bumbu ini sesaat sebelum hidangan diangkat dari perapian, tentunya agar tampilan tetap segar dan aroma tak hilang.

Oregano (Origanum spp) Kuliner Eropa sangat akrab dengan bumbu yang satu ini. Topping pizza akan kehilangan ciri populernya bila kamu tak menambahkan oregano. Olahan pasta, steak, soup dan salad juga terasa lebih lezat dan istimewa. Selain untuk bumbu, oregano juga bermanfaat untuk kesehatan, seperti mengatasi gangguan pencernaan, antiseptik dan meringankan migran. Dipasaran dijual dalam kondisi segar dan kering.

Rosemary (Rosmarinus afficinalis) Bentuk fisiknya hampir mirip dengan taragon, aroma-pun tak jauh beda. Sebagai bumbu, rosemary dapat dipakai dalam bentuk kering maupun segar. Aromanya yang harum dapat mengurangi bau amis atau prengus pada olahan ayam, ikan, daging, maupun telur. Dressing salad dan barbecue-pun akan terasa lebih istimewa dengan menambahkan bumbu ini.

Sage (Salvia officinalis) Dulunya, sage lebih dikenal sebagai tanaman obat, tanaman ini memiliki aroma harum dengan rasa sedikit pahit. Kuliner Eropa memakaiya sebagai bumbu daging, unggas maupun seafood. Pembuatan cotage cheese wajib menambahkan sage untuk spicynya dan di Yunani, sage ditambahkan ke dalam teh yang dikenal dengan sebutan sage tea.

Tarragon (Artemisia dracunculus) Olahan panggang, unggas, seafood dan telur terasa pas bila ditambahkan bumbu tarragon. Aroma populernya dapat meningkatkan citarasa semua jenis hidangan, mulai dari seafood hingga olahan telur. Sebagian orang menambahkan cincangan tarragon ke dalam saus mayonnaise atau bearnaise, hasilnya saus menjadi lebih istimewa. Tanaman asal Asia Tengah ini dapat dipakai dalam bentuk segar maupun kering.

Thyme (Thymus spp) Tanaman asal Mediteranian yang kini populer diseluruh belahan bumi. Segala jenis daging, ungas dan seafood terasa lebih sedap bila dimarinade (direndam) dengan menambahkan thyme. bila kamu membuat kaldu untuk soup, jangan lupa tambahkan beberapa lembar thyme agar citaaromanya lebih harum. Bumbu ini biasanya dijual kering dalam kemasan botol. Budi Sutomo

MENGENAL BUMBU DAUN NUSANTARA

Kehadiran bumbu dalam masakan memang sangat penting. Cita rasa makanan terbentuk, salah satunya ialah dengan penambahan bumbu. Dari sekian banyak jenis bumbu, bumbu daun seperti daun salam, daun jeruk dan pkamun termasuk bumbu yang sering ditambahkan pada masakan. Bagaimana dengan bumbu daun lainnya? Agar kamu lihai memilih dan meracik bumbu, kenali aneka bumbu daun nusantara berikut.

Daun Salam & Salam Koja Termasuk bumbu banyak dipakai pada masakan nusantara. Aromanya yang harum dan populer menambah kelezatan pada hidangan gulai, kari, tumisan dan sayur. Biasanya dipakai dalam bentuk kering atau segar. Pilih daun yang tak terlalu muda atau tua agar aroma maksimal. Seperti halnya daun salam, salam koja/daun kari juga berfungsi mengharumkan masakan, menambahkan rasa gurih dan mengurangi bau amis pada olahan daging, ayam atau ikan. Kuliner Sumatra paling banyak memakai bumbu yang dijual dalam bentuk segar dan kering ini.

Daun Kesum Kuliner Sumatra, Malaysia dan Singapura sangat familier dengan daun kesum. Aromanya gurih dan populer, cocok ditambahkan pada masakan daging, ayam atau ikan. Daun ini biasanya dipakai dalam bentuk segar. langkah memakainya, tambahkan 3-5 lembar daun kesum pada setiap masakan.

Daun Jintan Tampilannya yang tebal dan berbulu halus menjadikan orang menyebutnya sebagai daun tebal. Daun ini banyak dipakai di dapur Sulawesi. Aromanya merupakan kombinasi jintan dan adas. Iris halus dan tambahkan pada masakan berkuah untuk mendapatkan cita rasa populer dan tekstur yang kental.

Daun Suji & Daun Pkamun Kedua daun ini biasanya dipakai selangkah bersamaan. Pkamun untuk mengharumkan aneka kue, puding, es dan masakan sedangkan daun suji menambahkan warna hijau alami pada kue dan minuman. Penggunaan daun suji biasanya ditumbuk halus dan diperas airnya sedangkan daun pkamun dengan langkah dipotong atau disobek-sobek.

Daun Bangun-Bangun Bumbu ini banyak dipakai di dapur Sumatra, terutama daerah Batak. Sepintas kenampakanya mirip daun jintan namun lebih tipis dan berbulu. Bagian yang dipakai ialah pucuk daun mudanya. Manfaatnya dapat dapat menghilangkan aroma amis pada olahan ayam/ikan.

Daun Gedi Orang Manado memakai daun gedi untuk mengentalkan, mengharumkan dan memberi rasa gurih pada masakan. Bubur Manado salah satu hidangan yang ciri kasnya memakai daun gedi. Gunakan 2-4 lembar daun gedi muda pada masakan untuk cita rasa maksimal.

Daun Miana Warnanya merah tua, karena keindahan daunya maka orang menanamnya sebagai tanaman hias. Miana banyak dipakai di dapur Toraja. Pilih pucuk daun mudanya dan tambahkan pada olahan daging kerbau atau babi agar bau tajam daging berkurang.

Daun Mangkokan Daun ini juga populer dengan sebutan Tapak Liman. Untuk bumbu, gunakan daun yang muda dan buang tulang daunnya sebelum ditambahkan pada masakan. bila kamu mengolah otak sapi atau gulai kepala ikan tambahkan daun ini untuk cita rasa lebih lezat dan aroma amis berkurang.

Daun Jeruk Purut Termasuk bumbu daun yang banyak dipakai. Soto, soup, gulai, kari dan kalio akan lebih harum dan segar citaaromanya dengan menambahkan bumbu ini. Aromanya harum, segar dan populer sehingga dapat mengurangi aroma amis dari daging, ayam maupun seafood.

Daun Kunyit Aromanya mirip kunyit, wangi dan populer sehingga dapat mengurangi aroma amis pada masakan daging atau ikan. Bumbu ini banyak dipakai di dapur Sumatra, biasanya ditambahkan pada masakan bersantan seperti gulai, kari dan kalio. Pilih daun yang tak terlalu tua atau muda agar aroma maksimal.

Daun Werot Salah satu varietas dari tanaman puring. Orang menanamnya sebagai tanaman hias, namun kuliner Menado memakaiya sebagai bumbu masakan. Hidangan daging babi, sapi, kerbau dan ayam akan berkurang bau anyirnya dengan menambahkan daun ini. Gunakan daun yang muda, buang tulang daunya dan iris halus sebelum ditambahkan pada masakan.

Tertarik mencoba sensasi rasa bumbu tabur ini? tak perlu lama lama lagi, kini kita bisa melayani segala pemesanan dari dalam kota maupun luarkota yang tetunya kia juga bekerjasama dengan pihak pihak ekspedisi. Tunggu apalagi, segera putuskan untuk segera mendapatkan produk bumbu tabur ini. Berikut kami sediakan Info mengenai peluang bisnis Bumbu Tabur rumahan dan aneka camilan lain bisa anda klik DISINI


Demikianlah Artikel Tips Membuat Bumbu Tabur Sehari Hari

Sekianlah artikel Tips Membuat Bumbu Tabur Sehari Hari kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tips Membuat Bumbu Tabur Sehari Hari dengan alamat link https://jualbumbutabursnack.blogspot.com/2011/08/tips-membuat-bumbu-tabur-sehari-hari.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar